yTgHrJNGzV02Lg3RjKe6YGboXHd6n74ahZPu0z0D
Bookmark

Niat Mandi Wajib Mani dan Tata Cara Buat Lak-laki Perempuan

Salah satu kewajiban umat Islam yang sedang berada dalam kondisi junub adalah mengerjakan mandi wajib atau mandi janabah untuk bersuci. Apa itu mandi wajib, dan bagaimana tata cara serta niat mandi wajib mani yang sesuai dengan ajaran ilmu Fiqih? 

Dalam ilmu Fiqih, perkara mandi terdapat dalam bab kajian Thaharah atau bersuci. Menurut syariat pengertian thaharah adalah membersihkan diri, pakaian, tempat serta benda-benda lain dari hadas besar maupun hadas kecil dengan cara-cara yang sudah ditetapkan.

Maksud thaharah disini bukan hanya bersuci secara lahiriah dengan mengguyurkan air ke seluruh tubuh untuk menghapus segela bentuk kotoran dan najis. Tetapi juga bersuci secara batiniah dengan membersihkan jiwa dari segala bentuk kotoran batin seperti iri dengki, takabur, dan perbuatan maksiat lainnya dengan cara mengerjakan taubat nasuha. 

Salah satu sebab perkara yang menjadikan seseorang harus mengerjakan mandi wajib mani adalah ketika berada dalam kondisi junub. Seseorang yang sedang junub adalah mereka yang melakukan satu dari dua perkara yang menjadi penyebab junub itu sendiri.

Pertama, keluarnya air mani akibat mimpi, mempermainkan, memikirkan atau menyaksikan hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya perkara tersebut. Sebab kedua adalah jimak atau melakukan hubungan suami istri. Pasangan suami istri yang melakukan jimak wajib hukumnya untuk bersuci dengan mandi janabah, terlepas mengeluarkan air mani maupun tidak. 

Thaharah merupakan salah satu syarat wajib untuk beribabah kepada Allah SWT. Apabila seseorang melakukan salah satu dari dua perkara tadi maka ia berada dalam kondisi junub dan wajib baginya membaca niat mandi wajib mani untuk mensucikan diri. Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 6 :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu supaya kamu bersyukur.” 

Lantas, bagaimana tata cara serta niat mandi janabah yang sesuai dengan syariat Islam? Berikut penjelasan lengkap nya!

Bagaimana Bacaan Niat Mandi Wajib Mani dan Tata Cara Melaksanakannya? 

Semua perbuatan yang ditujukan kepada Allah haruslah diawali dengan niat yang baik dan juga ikhlas. Begitu pula halnya dengan mandi wajib mani untuk membersihkan diri dari kondisi junub. 

Bacaan Niat Mandi Junub

Perkara niat mandi wajib mani, ada pendapat yang menyebutkan bahwa niat harus dilakukan bersamaan dengan pertama kalinya air menyentuh tubuh. Niat boleh diucapkan dalam hati, dan boleh pula melafalkan lagi  dengan lisan. Adapun bacaan niat mandi junub adalah:

نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الحَدَثِ الأَكْبَر مِنَ الِجنَابَةِ فَرْضًا لِلّهِ تَعَالَى 

Artinya : “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar daripada janabah, fardhu karena Allah ta’ala”.

Tata Cara Melaksanakan Mandi Wajib Mani 

Bagaimana tata cara mandi wajib mani yang sesuai dengan ilmu Fiqih? Sebetulnya, cara melaksanakan mandi janabah tidak jauh berbeda dengan mandi pada biasanya. Ada beberapa rukun atau syarat wajib dan juga beberapa sunnah dalam mandi wajib janabah yang menjadi pembeda dengan mandi biasanya. 

Rukun atau syarat wajib mandi janabah ada tiga perkara. Pertama, membaca membaca niat dengan ikhlas dalam hati. Rukun kedua adalah menghilangkan najis atau kotoran yang melekat pada badan jikalau ada. Dan yang terakhir adalah mengguyur dan meratakan air ke seluruh bagian tubuh.

Apabila ketiga rukun ini sudah terlaksana, maka sudah sah mandi janabah yang kita kerjakan. Apakah sudah cukup dengan tiga perkara tadi saja? Karena mandi janabah termasuk bagian ibadah, ada beberapa sunnah yang dapat kita kerjakan untuk menyempurnakan ibadah ini. 

Menurut kitab Al-Majmu’ jilid 2 hal. 177-195 ada beberapa perkara sunnah yang menjadi bagian dari tata cara melaksanakan mandi wajib janabah. Antara lain: 

Membaca Bassmalah dan Membaca Niat Mandi Wajib Mani

Langkah pertama, tentu saja dengan berniat. Bacalah bacaan bassmalah terlebih dahulu sebelum melafalkan niat mandi wajib mani.

Membersihkan Kedua Telapak Tangan Tiga Kali

Setelah berniat, cucilah telapak tangan sejumlah tiga kali.

Membersihkan Sisa-Sisa Hadas di Kemaluan

Setelah selesai dengan membersihkan telapak tangan, bersihkan pula kemaluan dengan tangan kiri sebanyak tiga kali juga. Tujuan daripada membersihkan kemaluan adalah untuk membuang sisa-sisa hadas besar yang mungkin masih tertinggal. 

Berwudhu

Selanjutnya adalah berwudhu seperti hendak mengerjakan sholat seperti biasanya. 

Memulai Mengguyurkan Air Untuk Mandi

Setelah membaca niat mandi wajib mani, membersihkan tangan, kemaluan dan berwudhu, selanjutnya adalah mengambil air dan menggosokkannya ke sela-sela rambut sampai menyentuh kulit kepala menggunakan jari-jari. Pastikan bahwa tidak ada kulit kepala yang tidak tersentuh atau terkena air, ya! Setelah itu, basuhlah kepala Anda sebanyak tiga kali. 

Ratakan air ke seluruh tubuh dan gosoklah menggunakan tangan agar tidak ada kotoran yang tertinggal. Anda dapat memulai dengan bagian tubuh sebelah kanan terlebih dahulu sebanyak tiga kali. Terakhir, bersihkan bagian tubuh sebelah kiri dengan cara yang sama sebanyak tiga kali. Bersihkan kedua kaki, dan pastikan telapak kaki Anda juga terkena air. 

Dari lima perkara di atas, yang menjadi rukun mandi wajib mani hanya ada tiga, yakni berniat dalam hati, membersihkan hadas dan najis dari tubuh, dan juga mengguyurkan air ke seluruh tubuh. Apabila tiga rukun ini sudah terlaksana, hukum mandi wajib sudah sah, dan tidak masalah apabila tidak mengerjakan sisanya. 

Antara Mandi Wajib Junub dan Haid Apakah Tata Caranya Berbeda?

Tata cara dan niat mandi wajib mani seperti yang sudah dibahas tadi apakah hanya berlaku untuk mereka yang berada dalam kondisi junub? Apakah terdapat perbedaan dengan tata cara mandi bagi wanita selepas haid? 

Untuk menjawab dan memahami persoalan ini, kita harus tahu terlebih dahulu perkara apa saja yang menjadi penyebab seseorang menjadi wajib untuk mengerjakan mandi janabah. Adapun perkara tersebut adalah :

Dalam Keadaan Junub

Perkara pertama adalah ketika seseorang berada dalam keadaan junub akibat mimpi atau karena berhubungan suami istri, keduanya wajib untuk mengerjakan mandi wajib untuk bersuci. 

Haidh

Perkara kedua yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan mandi janabah adalah wanita yang haid. Tata cara pelaksanaannya tidak berbeda dengan cara mandi wajib junub. 

Wanita Melahirkan dan Nifas

Pasca melahirkan dan habis masa nifas, wanita wajib untuk melafalkan niat mandi wajib mani dan mengerjakannya agar kembali suci dan dapat mengerjakan ibadah seperti biasa. 

Meninggal Dunia

Perkara terakhir yang menjadi penyebab seseorang mandi wajib adalah meninggal dunia. Karena orang yang meninggal tidak mampu mengerjakan ini sendiri, maka tanggung jawab ini jatuh kepada umat Islam yang masih hidup, dan tata caranya berbeda.

Melihat beberapa perkara yang menjadi sebab seseorang harus mandi tadi, kita dapat melihat bahwasanya antara mandi wajib karena junub dan mandi karena haid bukan sesuatu yang perlu dibedakan. Tata cara melaksanakannya sama saja.

Pertanyaan tadi sudah terjawab bukan? Sebagai sesama muslim, pengetahuan tentang tata cara serta niat mandi wajib mani ini merupakan pengetahuan dasar yang harus kita kuasai. Sebab menjadi bagian dari thaharah dan juga syarat wajib untuk dapat beribadah kepada Allah SWT. Semoga informasi ini menjadi ladang ilmu bagi kita bersama, ya! 

  

Posting Komentar

Posting Komentar